Sepanjang sejarah, sebagai bagian dari sistemnya, dunia selalu mempunyai gagasan tentang hubungan yang permanen dan bertanggung jawab. Hal itu bukan sesuatu yang modern , atau secara khusus dimiliki bangsa Eropa atau bahkan Kristen. Bangsa Yunani kuno mempunyai upacara pernikahan, juga bangsa Mesir,Romawi Syria,Assyria, Babilonia,kaum Barbar,
Bizantum, Persia, Pict , Angle, Saxon, Anglo - Saxon, Hun, Goth, Visigoth, Ostrogoth, .. Anda tahu maksud saya. Bahkan sampai sekarang, setiap masyarakat, kebudayaan dan negara di bumi ini mempunyai hubungan, dan semuanya mencakup gagasan mengenai pernikahan - hubungan antara dua orang yang permanen, bertanggung jawab dan saling mencintai.
http://ahliremaja.blogspot.com/
Lebih jauh lagi, sebagian besar kebudayaan , apapun latar belakang agamanya, dalam sejarahnya,mempunyai hukum yang melarang hubungan seks di luar pernikahan. Pada sebagian kebudayaan, hukuman atas perzinaan sangat kejam - bahkan hukuman mati! Itu harga yang sangat mahal untuk sebuah kesengan sesaat. Tentu saat ini hal itu sudah sangat menurun, orang - orang leluasa untuk saling berhubungan seks, menikah atau tidak menikah. Tetapi meski hukuman seperti itu tampak terlalu berat atau tidak adil untuk masa sekarang, tujuannya sederhana saja: menjaga seks tetap di dalam ikatan pernikahan..
Mengapa harus begitu? Lagipula, didalam pernikahan ada tekanan yang cukup berat. Lebih dari sepertiga dari semua pernikahan di Inggris berakhir dengan perceraian , dan banyak dari mereka yang masih bersatu tetap gagal mencapai tingkat 'kebahagiaan kekal'. Disisi lainnya, cinta dan romantisme sepertinya telah diturunkan maknanya menjadi sekadar kebiasaan dan bagian dari toleransi. Dari setiap satu pernikahan yang kita tahu berjalan baik, kita juga bisa menyebutkan satu atau dua pernikahan yang gagal.
Tetapi jika pernikahan itu benar -benar buruk, mengapa kita terus melihatnya muncul di sepanjang sejarah? Tentu ada seseorang, pada titik tertentu, telah maju ke depan dan mengatakan, "Ini bodoh! Mari kita berunding dan menetapkan sesuatu yang lebih baik!" Misalnya, apa yang salah dengan membuat semacam kontrak bersyarat selama tiga tahun yang tak bisa diperbarui, mencakup tempat tinggal bersama, hak yang sama untuk memilih program televisi, pembagian pekerjaan rumah tangga yang disetujui bersama, hak seluas-luasnya atas kamar tidur, dan pasal yang membolehkan kedua belah pihak menyatakan pengunduran diri setelah 18 bulan? Mengapa hal seperti itu tidak populer? Mengapa orang tetap membuat janji yang permanen, meskipun ada kemungkinan satu banding tiga pernikahan berakhir di pengadilan dan tidak di tempat pemakaman ? Dan mengapa ada sebagian pasangan yang belum menjalani uplacara pernikahan tetapi telah lama hidup seakan - akan sudah menikah?
Barangkali yang sebenarnya adalah tidak ada sistem yang lebih baik selain pernikahan. Mungkin kita harus mencoba lebih keras atau memilih dengan lebh baik. Atau kedua - duanya.
Mungkin pernikahan, beserta semua kekurangan dan kesulitannya., mempunyai lebih banyak manfaat daripada yang sering kali kita yakini.
Tentu saja, jika Anda sudah tidak menikah lagi atau belum pernah menikah - pesan ini sepertinya akan sulit disampaikan pada anak Anda. Mungkin akan tampak sedikit munafik jika Anda mencobanya. Mungkin pengalaman pernikahan Anda sendiri begitu menyakitkan sehingga Anda ragu apa Anda harus mengatakan pada anak Anda mengenai hal itu .. . kecuali sebagai satu pengalaman yang harus dihindari. Pernikahan berakhir karena bermacam alasan - termasuk kematian, tetapi hampir seringkali karena perceraian atau perpisahan - dan mungkin Anda bisa menjadi orang tua 'tunggal' karena kesalahan yang tidak Anda lakukan. Jika memang begitu, sangat wajar jika Anda sungguh-sunggulh mengalami keraguan mengenai apakah Anda orang yang tepat untuk mengibarkan bendera pernikahan ... atau apakah bendera itu tidak perlu dikibarkan sama sekali.
Tetapi kenyataannya adalah bahwa apapun status pernikahan Anda - apakah Anda mempunyai atau pernah mempunyai pernikahan terbaik didunia, atau Anda bercerai, atau Anda belum pernah menikah - Anda tetaplah orang terbaik luntuk mengatakan pada anak Anda mengenai bagaimana pernikahan bisa berhasil baik dan rasa aman yang bisa diberikannya. Lagi pula, Anda adalah orang yang mereka tahu mencintai mereka tanpa syarat . Dan dibalik tingkat kegagalannya yang tinggi, inti pernikahan adalah saling mencintai dan dicintai tanpa syarat, secara khusus oleh satu orang seumur hidup. Itulah yang paling kita inginkan untuk anak kita .. dan untuk kita sendiri.
No comments:
Post a Comment