Iklan Pilihan

Thursday, July 10, 2008

Pengetahuan Adalah Kekuatan Membuat Keputusan Bijaksana

DALAM novelnya yang terkenal, Nineteen Eighty-Four, George Orwell menciptakan sebuah dunia mimpi buruk yang pemerintahannya dipimpin oleh 'Bung Besar', yang memegang kekuasaan absolut atas rakyat dengan cara membiarkan mereka dalam kegelapan karena sama sekali tidak tahu yang sebenarnya. Saudara Besar tidak hanya melarang akses terhadap informasi dasar, tetapi ia dengan aktif mendorong rakyat untuk tidak mencari tahu mengenai dunia tempat mereka tinggal dengan cara meyakinkan mereka bahwa 'ketidak tahuan adalah kekuatan'.

Tragisnya, dan tanpa disadari, sebagian orang tua menerapkan prinsip yang mirip dengan 'ketidak tahuan adalah kekuatan' ini saat mereka membahas topik seks dengan anak - anaknya. Dengan teguh mereka menjaga 'masa - masa kepolosan' selama mungkin, dan takut kalau terlalu banyak informasi akan mendorong anak mereka melakukan hubungan seks terlalu dini. Mereka memilih menunda memberi tahu tentang seks pada anak mereka sampai kebutuhan itu benar - benar mendesak - "Kami akan menyeberangi jembatan itu jika harus melewatinya," kata mereka pada diri sendiri. Tentu saja semua itu dilakukan untuk tujuan yang baik tetapi kenyataannya para orang tua yang menerapkan prinsip ini mungkin justru lebih menjerumuskan daripada membantu anak - anak mereka. Alih - alih menjadi sumber 'kekuatan' - atau bahkan 'berkat' - ketidak tahuan biasanya justru menjadi semacam resep menuju malapetaka.

Di satu sisi, remaja sering kali bisa menjadi sangat tidak komunikatif dengan orang tua mereka, khususnya terhadap sesuatu yang pribadi dan membuat mereka malu seperti masalah pacaran. Mereka jarang sekali memasang iklan warna atau menyewan marching band untuk memberi tahu Anda kalau mereka baru mulai berpacaran dengan anak laki-laki atau perempuan paling menarik disekolahnya. Bahkan, sebagai ayah dan ibunya, mungkin Andalah orang terakhir yang akan mengetahuinya. Jadi jika Anda berencana menunggu sampai detik - detik terakhir sebelum 'merampas' kepolosan mereka yang berharga, kemungkinan besar Anda akan mendapati orang lain telah lebih dulu merampok laci uang mereka!.

Lebih jauh lagi, pada saat mereka benar - benar mulai banyak memikirkan tentang seks dan masalah hubungan, tubuh dan emosi anak Anda telah mulai mengalami perubahan - perubahan yang drastic dan membingungkan. Semua perubahan itu berhubungan dengan seksualitas mereka. Jadi jika Anda telah menerapkan prinsip 'diam adalah emas' maka Anda akan melewatkan beberapa kesempatan terpenting dalam membantu mereka menyiapkan hari - hari mendatang, serta apa yang disebut dengan dimulainya proses 'metamorfosis' perlahan dari anak laki -laki atau perempuan menjadi pria atau wanita dewasa. Semakin banyak kesempatan berharga itu Anda lewatkan, mereka akan semakin sulit merasa nyaman untuk lebih dulu pergi kepada Anda - yang sebenarnya ingin mereka lakukan - untuk meminta nasihat dan dukungan yang sangat mereka dambakan.

Agar pikiran Anda tenang, World Health Organization melaporkan bahwa anggapan tentang pendidikan seks yang akan mendorong aktivitas seks lebih awal ternyata sama sekali tak terbukti. Bahkan, semua penelitian justru menyarankan yang sebaliknya - pendidikan seks yang baik cenderung menaikkan tingkatan usia dimana remaja melakukan hubungan seks, bukan menurunkannya. Bekal informasi yang cukup biasanya menunda aktivitas seksual seorang anak. Seperti peribahasa mengatakan, "peringatan dini berarti dibekali sejak dini!"

Yang sebenarnya terjadi adalah kepolosan anak Anda akan jauh lebih terlindungi jika bom waktu ketidak tahuan mereka telah dijinakkan. Bimbingan yang terbuka dan jujur dari Anda akan membantu mereka membuat pilihan - pilihan yang lebih baik, berdasar, dewasa dan bertanggung jawab dalam menghadapi tekanan berat dari hormon, teman - teman dan media.

No comments: