Diatas semua itu, remaja hidup dalam sebuah masyarakat yang mengarkan mereka untuk bertingkah laku seperti orang dewasa. Dan bagi para remaja, bagian terpenting dari menjadi orang dewasa adalah ... seks. Orang dewasa tampak terobsesi oleh seks. Seks seakan adalah hal terpenting di dunia ini, jika tidak, mengapa hal - hal lain tidak mendapat perhatian sebesar seks? Seks sepertinya adalah jalan pintas menuju kedewasaan dengan cepat. Kedewasaan adalah soal seks, jadi sebelum Anda 'melakukan itu', Anda belum benar - benar dewasa - Anda belum benar -benar sampai ke sana.
Seperti saat mulai bercukur atau memakai bra Anda yang pertama, seks seringkali dipandang sebagai 'tanda pangkat' resmi kedewasaan. Banyak anak muda merasa jika mereka belum mulai mengoleskan busa sabun cukur atau memasang bra, mereka belum sepenuhnya menjadi pria atau wanita seperti teman -teman mereka yang sudah melakukannya. Ini bisa membuat mereka merasa sangat ketinggalan.
Dimasa - masa itu, menjadi sama dengan yang lain adalah segalanya. Anak - anak perempuan tidak hanya benar - benar menyadari perubahan - perubahan tubuh mereka sendiri, tetapi mereka juga menjadi pengamat yang teliti dalam membandingkan apakah perkembangan mereka sama dengan teman-teman mereka .... atau tidak. Jika Anda misalnya adalah anak perempuan pertama yang buah dadanya berkembang, yang bersemi dan berbunga saat yang lain masih serata kue dadar, besar kemungkinan Anda akan ditertawakan. Tetapi ironisnya, jika Anda menjadi yang terakhir, masih memakai kaos dalam atau atasan yang dipotong pendek saat teman - teman Anda sudah memakai bra, Anda akan sama - sama menjadi bahan tertawaan. Jika buah dada Anda lebih besar - atau lebih kecil - dibandingkan yang lain, maka Anda akan merasa sebagai orang aneh. Satu - satunya jaminan nyata dalam menghadapi rasa malu dan keterasingan emosi tersebut adalah jika orang lain mengalami perubahan yang tepat sama pada waktu yang juga tepat sama, dimana ukurannya selalu sesuai dengan standar ... dan tentu saja, hal itu tidak akan pernah terjadi.
Tetapi apa yang benar menurut 'bibir' juga benar -benar terjadi dalam hal sikap. Berhubungan seks bisa memunculkan kondisi yang semacam mitos. Tekanan untuk melakukan apa yang Anda piker juga dilakukan oleh semua teman Anda menjadi begitu kuat, bahkan meskipun kemudian terbukti bahwa sebagian besar dari mereka tidak benar - benar melakukannya! Walaupun hasil penelitian di Inggris menyatakan bahwa hanya satu dari empat anak laki - laki dan satu dari lima anak perempuan yang pernah melakukan hubungan seks sebelum berumur enam belas tahun, tetapi sebagian besar remaja lima belas tahun dibuat percaya bahwa mereka adalah satu -satunya perawan atau perjaka di muka bumi ini.
Pada kenyataannya, tentu saja, meskipun semua teman dan sebaya mereka lelah melakukannya, anak Anda harus tetap memahami pentingnya mempertimbangkan segala dampak dan akibat yang mugkin terjadi setelah mengambil langkah besar untuk melakukan hubungan seks. Dengan secara teratur berbicara tentang seks pada mereka, Anda bisa membantu mereka menyeimbangkan antara tekanan emosional dari teman sebaya yang mereka hadapi dengan akal sehat dan kejujuran. Dengan begitu, saat mereka benar - benar memutuskan, maka keputusan itu harus membuat pikiran dan hati - belum termasuk satu atau dua bagian tubuh mereka yang lain - merasa bahagia. Lagipula, merekalah yang akan menanggung segala akibatnya, jadi mereka paling tidak harus menyadarinya di awal!
No comments:
Post a Comment