Iklan Pilihan

Thursday, July 10, 2008

Seberapa Jauh Aku Boleh Melangkah ?

Jawaban sederhananya adalah, sejauh mereka merasa benar - benar nyaman dan, tentu saja, selalu dalam batas aturan huku. Tetapi mengatakan seberapa jauh mereka boleh melangkah tidak akan banyak berguna kecuali jika Anda menempelkan sensor radio pada tuuh mereka dan mengawasi selama 24 jam. Itu harus menjadi keputusan mereka sendiri, bukan Anda, karena merekalah yang harus sungguh - sungguh mempertahankannya di tengah gejolak nafsu. Mereka harus memiliki rasa 'memiliki' atas keputusan tersebut. Oleh karenanya sangat penting untuk memastikan bahwa Anda telah membagikan nilai - nilai Anda pada mereka sebagai kerangka kerja dalam mempertimbangkan masak - masak di mana posisi mereka sebelum hal itu terjadi. Hanya dengan begitulah mereka akan merasa yakin sejauh apa mereka ingin melangkah dan mengapa. Tidak akan ada gunanya jika mereka mencoba membuat keputusan pada saat hal itu sudah di depan mata. Sulit bagi mereka untuk tidak melanggar batas - batas jika mereka belum memprtimbangkan smuanya dengan matang sebelum terjadi. Jika mereka belum mnetapkan batasan apapun sebelum itu terjadi, mereka hampir pasti akan melangkah lebih jauh dari yang sebenarnya mereka inginkan. Hasrat adalah penggerak utama, dan hampir tidak mungkin berpikir jernih di tengah gejolak hasrat.

http://ahliremaja.blogspot.com/

Pastikan anak Anda memahami beberapa akibat dari melangkah ke tahapan yang berbeda - ciuman, pelukan, petting, petting berat, penetrasi - dan menjelaskan akibat emosionalnya, tidak hanya akibat bagi tubuh saja. Kemudian percayakan pada anak Anda untuk membuat keputusannya sendiri, membuka pintu lebar - lebar bagi mereka untuk berbicara lagi di waktu mendatng jika mereka ingin. Jika mereka tahu bahwa keputusan berada di tangan mereka, dari tahu mengapa mereka memutuskan hal itu - dan Anda sudah melakukan yang bisa Anda lakukan untuk membantu mereka membangun kepercayaan diri yang sehat - mereka pasti akan menepatinya, sekalipun semua hormone dalam tubuh mereka berkata sebaliknya.

Tentu saja, tidak ada yang berkata bahwa menepati keputusan itu mudah. Masalahnya kita seringkali terbagi: sebagian diri kita ingin berkata ya, bagian lainnya ingin berkata tidak. Semuanya itu menunjuk pada hasrat jangka panjang melawan hasrat jangka pendek. Dalam hasrat jangka panjang, kita ingin semuanya sempurna: waktu, suasananya, pasangannya, gairahnya, semuanya. Kita ingin bisa mengenangnya kembali dan benar - benar senang karena kita melakukan apa yang kita lakukan saat kita melakukannya. Tetapi dalam hasrat jangka pendek, meskipun situasi dan pasangannya jauh dari sempurna, kita bisa tetap sangat ingin berhubungan seks. Karena terpicu oleh hormone dan terdorong oleh hasrat kita, pasti membingungkan karena merasakan dua hasrat yang sama kuat dan saling berlawnan di saat yang sama. Kuat atau lemah: itulah pertanyaannya.

Anak Anda perlu dipersiapkan menghadapi dilemma tersebut, jika tidak mereka bisa dengan mudah melakukan sesuatu yang akan mereka sesali di kemudian hari. Yang sesungguhnya terjadi adalah mereka bisa berhenti - jika mereka benar - benar menginginkannya.Tetapi semakin lama mereka menunda membuat keputusan sulit itu, ditambah dengan lidah mereka yang melekat erat di mulut pacar mereka dan tangan mereka yang bergetar meraba kancing baju dan tali bra, maka lebih berat lagi bagi mereka untuk membuat keputusan yang benar. Setelah terhanyut oleh gelombang gairah, tidak mungkin mereka membuat pilihan yang jernih, sadar dan telah dipertimbangkan dengan matang. Mereka juga akan cenderung mengabaikan segala hal tentang alat pengaman dan 'seks yang aman'.

No comments: