Iklan Pilihan

Thursday, July 10, 2008

Jangan Menunggu - Mulailah Sejak Dini!

Cara mudah mengalahkan rasa ngeri dan mulai berbicara mengenai seks pada anak Anda adalah dengan mengenalkan masalah itu secara pelan - pelan dan wajar saat mereka untuk pertama kalinya mulai menanyakan dari mana mereka datang. Jangan sampai Anda malah mengatakan semua secara panjang lebar dalam sebuah kuliah 16 jam dari dosen 'Tukang Ompong' - lengkap dengan gambar - gambar multimedia serta diagram tulisan tangan di papan tulis - yang dilakukan ketika mereka berumur tiga belas atau empat belas tahun. Tidak hanya mereka akan menjadi merunduk malu sepanjang setengah jam pertama lalu tertidur setelahnya, yang lebih mengkhawatirkan lagi adlah bajhwa mereka mungkin akan gagal memahami bahwa seks dan seksualitas adalah bagian alamiah dari kehidupan ini.

Jadi pesannya adalah, jika anak Anda masih kecil m mulailah sekarang. Jika mereka telah remaja, mulailah sekarang. Kenyataannya, seberapa pun Anda terlambat dan tertinggal, tiga aturan utama yang sama tetap berlaku.

1. Lebih baik berbicara mengenai seks pada anak Anda 'sediki - sedikit tapi sering' dari pada bicara panjang lebar dalam satu kali kesempatan sekaligus. Hal ini memberi mereka waktu dengan perlahan membangun rasa percaya diri mereka untuk berbicara mengenai suatu masalah yang bisa saja sangat memalukan. Makin mereka terbiasa membicarakan seks dengan Anda. Semakin mereka merasa bisa mengungkapkan dan mendiskusikan hal - hal yang intim dan pribadi. Terlebih lagi, Anda juga akan terbiasa membicarakannya dengan mereka. Perlahan - lahan Anda akan membangun hubungan saling percaya yang akan membuat pembicaraan mengenai seks menjadi lebih mudah dan efektif. Dengan kata lain, kelak mereka memasuki masa remaja seks akan menjadi suatu hal yang wajar untuk dibicarakan.

2. Sangat penting untuk menyesuaikan apa yang Anda katakan dengan usia dan tingkat pemahaman mereka. Deskripsi anatomi tubuh yang mendalam tidak akan dimengerti anak usia tiga tahun, dan akan sama tidak tepatnya bagi anak umur tiga belas tahun jika itu dilakukan dengan tiba - tiba, dalam perbincangan pertama Anda dengan mereka. Anak Anda tidak memerlukan kursus kilat tentang seks. Mereka memerlukan pembicaraan yang dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap. Terlalu banyak informasi justru bisa membingungkan dan sulit dimengerti. Saat John yang berumur enam tahun bertanya, "Dari mana aku berasal?", ibunya menjawab dengan penjelasan biologis yang lengkap dan jelas mengenai sel telur, ovarium, orgasme dan hubungan badan. Saat ibunya selesai menjelaskan sekitar satu setengah jam kemudian, satu -satunyakomentar John adalah , "Aneh. Kata Peter ia berasal dari Brighton!"Anda harus mengatakan yang sebenarnya pada anak Anda, tetapi tidak harus semuanya bagus sekaligus. Sedikit demi sedikit tidak apa - apa. Buatlah penjelasan Anda sederhana dan tidak berbelit - belit - mudah dimengerti tetapi jagan memberikan kata penyelesaian.

3. Jika mungkin, berbicaralah tentang seks saat topik itu muncul secara wajar dalam percakapan Anda dengan anak Anda, atau dalam pertanyaan - pertanyaan mereka. Selain menyelamatkan Anda dari keharusan memulai pembicaraan secara tiba - tiba, hal tersebut juga akan membantu mereka melihat seks sebagai bagian alamiah dari kehidupan ini. Tetapi pastikan Anda terhindar dari dua kesalahan yang sering terjadi. Pertama, jangan berlebihan. Misalnya Anda selalu terus membicarakan topok tersebut setiap ada kesempatan sehingga menjadi membosankan, atau membuat anak malas mendengarkan - saat seorang teman bertanya pada anak laki - lakinya apa ia mau jalan - jalan ke taman, anaknya menjawab, " Nggak mau, ah... pasti lagi - lagi mau membicarakan seks!" Kedua, jangan selamanya menunggu sampai ada kesempatan spontan yang muncul dengan sendirinya - meskipun tujuan Anda harus selalu untuk berbicara saat topik tersebut muncul secara wajar dalam satu percakapan, tetapi lebih baik 'merancang' kata pembukaan daripada sama sekali tidak membicarakannya dengan anak Anda!.

No comments: