Iklan Pilihan

Thursday, July 10, 2008

Awal yang Baru : Bagaimana Membantu Anak Anda Bangkit dan Memulai Kembali

HIDUP tidak seperti film kartun. Saat Tom atau Jerry menabrak tembok dengan kecepatan 95 km per jam, mereka gepeng, roboh ke belakang, lalu kembali ke bentuk semula seolah tak terjadi apa - apa dan melanjutkan cerita, tidak terluka sedikitpun. Sayangnya, kehidupan nyata tidak seperti itu.

http://ahliremaja.blogspot.com/

Jika anak Anda baru saja berpisah dengan seseorang, atau terlibat dalam hubungan secara seksual lyang jauh lebih intim dari harapan mereka, mereka pasti akan merasa hancur. Rasa sakit karena penolakan, kesepian atau penyesalan mendalam bisa berpengaruh buruk. Mereka bisa merasa dirinya buruk, terbuang, tidak dicintai, tidak didukung, tidak dihargai, tidak menarik dan tidak akan mendapat kebahagiaan lagi.

Meski bagi Anda masalah itu bersifat sementara, bagi mereka mungkin seperti kiamat. Mereka akan sulit menghadapi dan melupakannya dalam satu dua hari.
Mungkin Anda juga ingat bagaimana rasanya ketika Anda remaja, atau mungkin baru beberapa saat lalu. Rasanya sama - meskipun remaja mempunyai pengalaman hidup jauh lebih sedikit dibanding orang dewasa dalam menghadapi perasaan - perasaan itu.

Pengalaman Anda bisa Anda wariskan pada anak Anda. Disatu pihak, Anda ingin mendukung anak Anda, agar mereka tahu bahwa Anda menyayangi mereka dan kejadian itu sama sekali bukanlah kiamat, seberapa pun tampak buruk hal tersebut saat ini. Dilain pihak, Anda tidak ingin menambah atau menganggap remeh proses kesedihan yang pasti harus mereka jalani. Anda ingin memberi mereka nasihat, tetapi Anda juga ingin memberi mereka waktu dan kelonggaran.

Pasti bereat menyaksikan anak yang Anda cintai sedang bersedih, tetapi sebenarnya tindakan paling bermanfaat yang perlu Anda lakukan adalah cukup dengan menyediakan diri. Cobalah jangan terjebak dalam pikiran bahwa Anda harus menyelesaikan masalahnya untuk anak Anda - atau bahkan menyelesaikan masalahnya untuk anak Anda - atau bahakan menyelesaikan bersama dengannya - jangan pula merasa Anda harus tetap berbicara untuk sekadar mengusir sepi. Pada kenyataannya, kita mendapatkan banyak pelajaran berharga melalui perjuangan kita. Jika anak remaja Anda tidak ingin bicara, jangan paksa ia bicara.Jangan memaksa mencari tahu. Jika mereka ingin menangis tawarkan bahu Anda. Kehadiran Anda sudah cukup membantu menenangkan karena mereka tahu bahwa Anda mencintai mereka, Anda tidak menolak mereka dan memberi dukungan.

Saat komposer musik klasik terkenal Robert Schumann meninggal, temannya Johaness Brahms, yang juga seorang komposer, mengunjungi janda Schumann. Tetapi di rumahnya, ia langsung menuju piano, duduk, memainkan sepenggal lagu lalu pergi, tanpa kata - kata. Itu cara terbaik yang ia tahu luntuk menghormati temannya dan mengatakan perasaannya. Ia tidak bisa menemukan kata - kata memang tidak diperlukan. Maksudnya telah tersampaikan dengan tepat tanpa kata - kata. Kedatangannya lebih berarti daripada seribu kata. Sama halnya, Anda tidak ingin bicara. Tetapi jika mereka tahu bahwa Anda tetap mencintai mereka tanpa syarat, itu akan membantu mereka menempatkan masalah secara benar - meskipun cara mereka menanggapi Anda mungkin tidak selalu menunjukkan hal itu.

Hal pertama yang tidak mereka perlukan dari Anda di saat - saat seperti itu adalah nasihat. Jika Anda menawarkan nasihat, pastikan mereka bersedia dan bisa mendengarkannya. Jika tidak tutup rapat bibir Anda. Ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan"Aku 'kan sudah bilang". Dan cobalah untuk tidak mengatakan pada mereka bahwa Anda tahu yang mereka rasakan karena Anda pernah mengalami hal yang tepat sama saat masih remaja. Meski itu benar, mereka mungkin tidak ingin mendengarnya.

No comments: