Iklan Pilihan

Thursday, July 10, 2008

Cintailah Aku Tanpa Syarat

Dalam film Dead Poet Society, ayah Neil Perry memaksanya menjadi dokter. Sang ayah sebenarnya tidak secara khusus menginginkan Neil menggeluti bidang kedokteran - bagaimanapun ia hanya ingin agar Neil mempunyai satu penopang hidup. Dengan saksama ia membuat rencana untuk dua puluh lima tahun pertama kehidupan Neil, mengawasi dengan ketat semua yang ia lakukan. Dan untuk membuatnya fokus pada studinya ia melarang Neil mengikuti semua aktivitas di luar sekolah. Tetapi Neil sendiri berpendapat lain dan saat diam -diam ia mengikuti audisi pementasan drama kecil Midsummer Night's Dream sebagai pemeran utama, ia tahu apa yang ia inginkan dalam hidupnya: menjadi seorang aktor. Saat Tuan Perry mengetahuinya , ia marah sekali. Ia sangat mencintai Neil, tetapi ia sangat yakin bahwa masa depan putranya tidak akan bahagia dan terjamin jika ia paling tidak memenuhi syarat sebagai dokter. Jadi ia memutuskan untuk mengeluarkan Neil dari sekolahnya yang sudah cukup keras dan penuh aturan untuk memasukkannya ke sekolah yang lebih keras dan lebih ketat aturannya.

http://ahliremaja.blogspot.com/

Malangnya, pesan yang ditangkap Neil adalah sang ayah hanya mencintainya dengan syarat ia berhenti menjadi dirinya sendiri. Lagi pula, dunia aktingmembuatnya merasa hidup,dan merasa nyaman dengan dirinya. Jika ayahnya tidak bisa mencintainya sebagai aktor, Neil menyimpulkan bahwa ia sama sekali tidak bisa mencintainya - ayahnya hanya menginginkan Neil yang tampil sebagai dokter yang dihormati. Neil tidak bisa menerima hal itu karena ia merasa itu bukan dirinya yang sebenarnya. Setelah terombang-ambing dalam ketertekanan, ia mengakhiri hidupnya dengan pistol ayahnya.

Jika anak Anda masih remaja - masa dimana banyak kaum gay mulai mengenali seksualitas mereka- mereka sedang berada ditengah masa paling rawan dalam hidup mereka. Jika mereka juga menerima dirinya sebagai gay, situasi mungkin akan menjadi lebih rawan lagi. Tentu, mereka mungkin tidak lantas bunuh diri, tetapi tetap akan ragu - ragu, merasa tidak yakin terhadap diri mereka sendiri dan tetap bergulat dengan akibat - akibat dari keterbukaannya itu.

Stigma yang menyertai seorang gay, yang makin menimbulkan perasaan terkucil karena mengetahui bahwa mereka berbeda dengan sebagian besar teman - teman mereka, bisa memunculkan kebingungan yang berbahaya dalam diri seorang remaja. Karena kebanyakan remaja mempunyai kebutuhan untuk menjadi sama seperti teman - teman mereka - perasaan diterima akan membantu membangun harga diri mereka yang semestinya. Jika anak Anda gay, secara naluriah mereka akan tahu bahwa teman -temannya akan sulit menerima mereka, jadi mereka mencari perasaan diterima itu dari tempat lain - dan suka atau tidak tempat lain itu adalah Anda.

Setiap anak harus tahu bahwa ayah dan atau ibu mereka mencintai mereka tanpa syarat, apa adanya. Mereka perlu merasa didukung, dihargai, disambut, diterima, didorong, dan semua itu penting bagi mereka sama seperti diri mereka pun penting untuk Anda. Mereka perlu tahu bahwa kemana pun mereka pergi dalam hidup ini, apapun yang mereka lakukan dan bagaimanapun mereka nantinya, Anda akan selalu mencintai mereka. Bahkan saat Anda tidak setuju dengan yang mereka lakukan - bahkan meski Anda menganggap mereka benar - benar seperti "anak yang hilang" - Anda tidak akan menghakimi mereka atau mencintai mereka hanya dengan syarat tertentu. Bahkan saat Anda harus menunjukkan kesalahan atau menghukum mereka, Anda akan melakukannya sedemikian rupa hingga mereka mengerti bahwa bagaimanapun Anda tidak akan berhenti mencintai mereka. Mereka perlu mengetahui bahwa Anda mencintai mereka apa adanya, bukan atas apa yang mereka lakukan atau tidak lakukan. Tanpa cinta seperti itu, emosi anak Anda tidak akan berkembang sebagaimana mestinya.

Hal ini juga berlaku meskipun anak Anda gay. Bahkan, jika memang itu masalahnya, hal ini justru menjadi makin penting mengingat kaum gay sangat rentan terhadap berbagai sikap permusuhan dan komentar negatif dari lingkungan sekitarnya. Jika anak Anda memberi tahu Anda jika mereka gay, Anda pun yakin bahwa mereka tidak melakukannya hanya untuk membuat Anda tidak ketinggalan informasi tentang kehidupan pribadi mereka - sebaliknya pemberitahuan itu adalah karena mereka mencari ketenangan hati dan penguatan yang hanya bisa diberikan oleh Anda, sebagai ayah atau ibu mereka.

Menemukan dan memeriksa seksualitas diri Anda memang cukup berat meski di waktu yang tepa, tak peduli Anda homoseksual atau heteroseksual. Hal itu selalu penuh resiko dan ketegangan. Anda akan sangat mudah terluka dan membuat kesalahan. Mudah sekali terbawa suasana saat Anda kehilangan gambaran yang utuh dari hidup Anda sehingga terjadi tindakan yang kurang bertanggung jawab. Anda juga akan sangat mudah merasa bahwa diri Anda tidak penting dan membayangkan Anda sama sekali tidak berharga. Dukungan dan cinta tanpa syarat dari orang tua akan membuat seseorang lebih mudah keluar dari kesalahan - kesalahan dan kesalah pahaman seperti itu.

Jadi yang terpenting adalah apapun pandangan Anda mengenai homoseksualitas, pastikan bahwa semua itu tidak lantas membutakan mata Anda terhadap pentingnya mencintai anak Anda tanpa syarat. Anda mungkin akan sulit menerima hal itu - sebagian besar orang tua mengalaminya. Secara moral Anda mungkin akan keberatan saat mengetahui bahwa putra atau putri Anda menjadi gay. Tetapi tugas Anda sebagai orang tua bukan untuk menentukan seksualitas mereka atau membuatkan pilihan - pilihan seksual untuk mereka - tetapi untuk memberi mereka cinta dan dukungan yang mereka perlukan saat mereka melakukannya untuk diri mereka sendiri.

No comments: