Iklan Pilihan

Thursday, July 10, 2008

Aku Langsung Tahu Begitu Orang Lain Memberi Tahuku!

Para remaja, bahkan jauh lebih dari kita, sangat ingin dicintai dan diterima, tak terkecuali dari teman - teman dan sebaya mereka. Masa remaja adalah satu masa yang rawan. Setiap remaja mencoba menentukan siapa diri mereka sebagai seorang pribadi, dan apa yang membuat mereka dapat dihargai. Delapan puluh persen remaja, katanya, tidak bahagia dengan penampilan mereka: mereka tidak suka gidung mereka, rambut mereka, kaki mereka, warna kulit mereka, tinggi badan mereka, berat badan mereka, kacamata mereka, jerawat mereka atum dalam kasus tertentu, semuanya! Kepercayaan diri mereka bisa sangat rapuh, dan kerunduan mereka untuk diterima bisa mendorong mereka melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak membuat mereka nyaman, hanya karena mereka tidak tahu bagaimana cara melangkah dengan kepercayaan diri yang tetap utuh.

Dalam film lama Rebel Without a Cause, James Dean memerankan seorang remaja yang tercabik, bingung dan kacau oleh orang tua yang terus menerus bertengkar. Karena terjerumus dalam pergaulan yang slah, ia akhirnya berurusan dengan polisi. Dalam sebuah permainan 'adu keberanian' yang ganjil, ia dan seorang remaja laki - laki mengendarai mobil curian yang menuju tepi jurang untuk menentukan siapa yang berani lebih lama berada dalam mobil. Saat remaja yang satu mati karena tak mampu melompat tepat waktu, masalah Dean justru makin memburuk. Inti dari semua itu adalah kurangnya penghargaan diri. Ia begitu ingin merasa diterima oleh teman sebayanya hingga tidak bisa melalui maslah tanpa perasaan kehilangan muka. Akibatnya, ia melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin ia lakukan, hanya katena ia tidak tahu bagaimana berkata tidak.

Ini sama persis dengan seks. Anak muda seringkali akan melakukan sesuatu lyang sebenarnya tidak ingin mereka lakukan hanya karena mereka butuh penerimaan dari teman sebaya yang tampaknya bisa diperoleh dengan melakukan hal tersebut. Mereka merasa tidak cukup kuat dalam diri dan jati diri mereka untuk mempertahankan keyakinan mereka, tanpa menghiraukan pendapat orang lain. Mungkin mereka tahu cara mengucapkan kata 'tidak' dengan bibir mereka - lagipula, mungkin mereka cukup sering mengatakannya pada Anda - tetapi mereka tidak selalu mempunyai kepercayaan diri untuk mengatakannya dengan keras jika hal itu berisiko mendapat penolakan dari teman -teman mereka.

Menurut Family Planning Association (Yayasan Keluarga Berencana), sekitar 8.000 anak perempuan di bawah enam belas tahun hamil setiap tahunnya di Inggris. Sebagian besar dari mereka tidak ingin melakukan hubungan seks, apalagi sampai melahirkan bayi! Menurut pengakuan mereka, mereka hanya terbawa suasana saja, berhubungan seks tanpa pernah benar -benar memutuskan atau bahkan secara khusu menginginkannya. Menurut PA, alas an utama dari sebagian besar mereka membiarkan diri terbawa panasnya nafsu hanya sederhana saja:"Saya tidak tahu bagaimana mengatakan tidak."Pada masa - masa rawan dalam hidup mereka tersebut, banyak anak muda memerlukan ketenteraman hati yang ditawarkan oleh sebuah hubungan seks - ketenteraman hati bahwa mereka normal, menarik dan disukai. Lagipula, jika ada seseorang yang tidur dengan Anda berarti Anda tidak begitu jelek, 'kan ?

Jadi bukan hanya hormon anak Anda dan teman sebayanya saja yang bisa mendorong mereka berhubungan seks sebelum mampu melakukannya dalam kondisi ideal. Tetapi juga keinginan untuk dicintai dan diterima. Jika mereka tidak tahu bahwa Anda mencintai mereka tanpa syarat, tanpa tali pengekang, mungkin mereka akan mulai mencari cinta ditempat - tempat yang slah. Mungkin mereka akan memilih sesuatu yang sangat bersyarat karena dicintai seseorang - bahkan seseorang yang salah - lebih baik daripada tidak dicintai. Jadi semakin Anda bisa menumbuhkan rasa percaya dan penghargaan dalam diri anak Anda dengan membantu mereka melihat bahwa mereka memang benar -benar menarik dan Anda sungguh -sungguh mencintai mereka sepenuhnya, maka baik sekarang maupun nanti, akan semakin kecil kemungkinan mereka untuk tergoda melakukan eksperimen dengan seks hanya agar kepribadian dan penampilan mereka mendapat cap diterima oleh teman-teman dan sebaya mereka.

No comments: