Iklan Pilihan

Thursday, July 10, 2008

Aku Meninggalkan Jantung Hatiku di San Francisco

Menurut FPA, 54 persen dari remaja berusia antara 16 sampai 24 tahun yang aktif secara seksual meyakini bahwa mereka tidak punya risiko tertular HIV atau AIDS. Ini adalah gejala mentalitas tak mau tahu yang serupa dengan yang memunculkan persentase jumlah lyang sama dengan yang yakin bahwa satu kali berhubungan seks tidak akan menylebabkan kehamilan. Tetapi meskipun perilakunya sama, akibat potensial karena mengabaikan risiko ini dianggap lebih berbahaya.

Acquired Immlune Deficiency Syndrome (sindrom penurunan kekebalan tubuh), atau AIDS, mulai terkenal di tahun 1983, saat para ilmuwan menyadari bahwa itu bukan hanya suatu kondisi medis ylang berhasil diindentifikasi, tetapi juga bahwa AIDS tidak terbatas pada komunitas homoseksual saja. Sebelumnya, mayoritas pasien adalah kaum gay di Amerika, utamanyla San Francisco. Sebelum disebut AIDS, kondisi seperti itu disebut Gay Related Immune Deficiency, atau GRID. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana munculnya, dan masih banyak perbedaan pendapat diantara para ilmuwan mengenai apa sebenarnya AIDS itu dan bagaiaman melawanny. Tetapi satu hal yang pasti: AIDS bukan lagi 'penyakit gay', jika memang pada awalnya demikian. Mayoritas penderita AIDS sekarang adalah heteroseksual yang tinggal di Afrika tengah.

Saat seseorang terkena AIDS, system kekeabalamn tubuhnya - cara tubuh melawan penyakit - berhenti berfungsi baik. AIDS adalah sebluah kondisi, bukan penyakit. Tidak ada seorang yang mati karena AIDS itu sendiri; tetapi mereka mati karena penyakit kedua, seperti pneumonoa atau radang paru - paru, yang biasanya bisa disembuhkan pada penderita yang system kekebalan tubuhnya berfungsi dengan bai. Akar dari AIDS adalah sebuah virus - HIV, Human Immunnodeficiency Virus - yang menyerang system kekebalan tubuh seseorang, membuatnya menjadi tidak mampu melawan penyakit.

Meski mematikan, HIV adalah virus yang 'rapuh' , yang berarti, tidak seperti virus - virus lain, virus ini tidak bisa lama bertahan hidup di luar tubuh. Karena itu, HIV tidak berbahaya jika terbang diudara atau menyebar melalui lingkungan (melalui kedekatan) maupun kontak (mulai sentuhan). Virus ini hanya bisa menular dari satu orang ke orang yang lain melalui pertukaran cairan tubuh seperti sperma atau darah. Dan karena darah untuk transfusi sekarang secara rutin diperiksa untuk mendeteksi keberadaan HIV, maka jalan termudah seseorang bisa tertular AIDS adalah melalui hubungan seks dengan orang yang terinfeksi HIV.

Karena HIV tidak mengubah korang menjadi hijau atau membuat kepala mereka jadi dua, maka akan sangat sulit untuk mengetahui siapa yang terinfeksi olehnya. Seperti kebanyakan virus, HIV juga mempunyai periode inkubasi yang lama, yang berarti sangat mungkin ada orang yang selama bertahun - tahun membawa HIV dalam tubuhnya sebelum berkembang menjadi AIDS. Bahkan, sekarang para ilmuwan menduga sebagian orang menjadi 'pembawa' virus tanpa pernah mengembangkan AIDS. Ini berarti, tentu saja, Anda bisa mempunyai HIV tanpa pernah menyadarinya. Terlebih lagi, HIV tidak pernah pandang bulu. Virus ini menyerang siapa saja. Tidak peduli Anda muda atau tua, pria atau wanita, hitam atau putih, homoseksual atau heteroseksual. Tidak peduli apakah hidupl Anda begitu jahat hingga membuat Hitler malu atau begitu baik hingga membuat Bunda Teresa iri. HIV juga sama sekali tidak memandang apakah Anda berhubungan seks setiap hari, dua kali sehari, selama sekian tahun atalu untuk yang pertama kalinya. Kemungkinannya tetap sama. Jika Anda berhubungan seks dengan seseorang yang membawa HIV, berarti Anda berisiko tertular. Dan itu bisa berkembang menjadi AIDS.

No comments: